Mata buram, pada umumnya dikarenakan rabun jauh.
Namun, ternyata ada beberapa penyebab penglihatan buram yang mengejutkan yang perlu Anda tahu saat ini juga!
Faktor Penyebab Mata Rabun

1. Diabetes
Penderita diabetes juga memiliki risiko mengalami retinopati diabetes, dan penyakit lumayan langka, kurang dari 150 ribu kasus per tahun di Indonesia menurut Google.
Ini terjadi ketika pembuluh darah di belakang mata mengalami gangguan.
Cara mengatasinya bisa dengan operasi laser.
Namun, pada kenyataan dalam banyak kasus di kehidupan nyata, penglihatan penderita retinopati diabetes terancam tidak dapat kembali lagi dengan normal.
Itulah mengapa penderita diabetes disarankan memeriksakan kesehatan mata mereka secara berkala, minimal 3 bulan dan rekomendasi 6 bulan tiap tahunnya.
Tentu saja, mereka perlu diiringi juga dengan mengendalikan gula darah sebagai langkah preventif (tindakan untuk pencegahan lebih dini).
2. Tekanan darah tinggi
Rupanya, tekanan darah tinggi tak hanya bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke saja loh!
Pada beberapa kasus yang terjadi, ada stroke mini yang menyerang mata dan disebut vein occlusion.
Penderitanya pada awalnya, memang tidak akan merasa nyeri apapun di sekitar mata.
Namun, kerap kali terbangun dengan mata buram.
Biasanya, stroke yang menyerang mata ini hanya terjadi pada satu mata saja, baik itu yang kanan maupun kiri.
Hal ini rentan terjadi pada penderita hipertensi yang berusia di atas 50 tahun.
3. Stres
Stres dan cemas berlebih juga bisa menyebabkan mata buram.
Hal ini terjadi karena adrenalin meningkatkan tekanan pada mata dan pupil mata melebar tanpa bisa dikendalikan.
Agar melihat dengan jelas, pupil mata harus mengecil agar fokus.
Biasanya, mata buram akibat stres dapat hilang dengan sendirinya setelah stres mereda.
4. Kerusakan retina
Retina merupakan sekelompok sel di bagian belakang mata, yang berperan penting dalam penglihatan.
Seseorang yang mengalami kerusakan retina, maka ia akan sulit untuk melihat dengan jelas atau, bahkan ia tidak bisa melihat sama sekali, meskipun bagian mata lainnya baik dan normal.
5. Katarak
Katarak merupakan kelainan mata yang ditandai dengan lensa mata yang menjadi keruh (tidak jernih).
Bagi lansia, katarak biasanya terjadi ketika usia menginjak 75 tahun.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,, salah satu gejala awal katarak adalah mata buram karena protein di lensa mata menutup cahaya yang masuk ke retina.
Memang, katarak tidak menimbulkan gejala lain seperti rasa nyeri.
Namun, pada beberapa orang, katarak bisa tidak mengganggu.
Sementara bagi sebagian lainnya, katarak perlu diatasi dengan operasi.
6. Ada Gangguan pada Otak
Faktor gegar otak atau cedera otak dapat memengaruhi penglihatan loh!
Begitu juga dengan tumor (tergantung pada lokasi pada tubuh bagian mana dan seberapa besar).
Penglihatan ganda dapat menjadi salah satu gejala pembengkakan otak atau membran yang mengelilinginya (radang otak atau meningitis), umumnya akibat infeksi.
Selain itu, penglihatan buram juga bisa menjadi tanda peringatan stroke.
7. Lensa kontak
Lensa kontak memang cukup membantu dalam penglihatan terutama bagi Anda yang kurang leluasa menggunakan kacamata.
Namun, apabila dilihat di sisi lain, lensa kontak juga rentan menyebabkan masalah seperti mata buram.
Tidak membersihkan atau melepas lensa kontak selepas beraktivitas sepulang kerja atau tertidur tanpa sengaja yang masih memakai lensa kontak.
Maka, hal ini juga dapat menyebabkan mata buram loh!
Hal ini terjadi karena kornea mata terus menerus mengalami gesekan.
8. Mata lelah
Dikatakan oleh dr. Valda Garcia, berdasarkan penelitian, sebanyak 70 persen generasi milenial dilaporkan mengalami keluhan kesehatan mata dengan gejala mata lelah.
Apabila tidak diobati dengan baik, maka keluhan mata lelah dapat membebani bagi diri Anda.
Sehingga menimbulkan penglihatan buram dan sakit kepala.
Keluhan muncul ketika sedang sedang bekerja di depan komputer atau gawai dalam jangka waktu lama
Saat memandangi layar atau fokus pada satu pekerjaan dalam jangka waktu lama (dalam waktu 3 jam hingga 8 jam).
Sehingga mengakibatkan frekuensi berkedip pada mata umumnya berkurang.
Setiap kali berkedip, air mata akan tersebar ke permukaan mata, membuatnya tetap terlubrikasi dengan baik, bersih, dan segar.
Ingatkan diri untuk berkedip lebih sering, ambil jeda istirahat, dan lihat sekitar untuk mencegah mata lelah.